Membuat Use Case Diagram

Kalau Anda ingin menjadi seorang software developer, Anda wajib bisa membuat Use Case Diagram. Supaya ketika client ingin sebuah system yang berbentuk software, Anda bisa memastikan seperti apa software yang dibuat. Ini bisa membantu Anda menentukan biaya yang perlu dibayar oleh client untuk pembuatan system.

Apa itu Use Case Diagram?

Use Case Diagram adalah sebuah diagram yang menjelaskan bagaimana user menggunakan system. Use Case Diagram disusun dengan beberapa elemen, yaitu Use Case, Actor, dan hubungan diantara mereka.

Actor adalah user yang akan menggunakan system. Sedangkan Use Case menunjukkan apa yang ingin dilakukan oleh Actor. Semua elemen ini membantu kita untuk memastikan kalau system yang akan kita buat, bisa melakukan semua yang ingin dilakukan user.

Pastinya Anda akan lebih paham kalau kita langsung aja membuat sebuah Use Case Diagram. Sebagai contoh, kita akan membuat Use Case Diagram sebuah ATM. Anda pasti pernah menggunakan ATM, kan? Nah, apa aja langkah-langkah untuk membuat Use Case Diagram ini?

#1 Menentukan Actor

Langkah pertama kita adalah menentukan siapa Actor di system ini. Menurut Anda, siapa yang menggunakan ATM? Mereka yang menggunakan ATM adalah nasabah dan petugas bank yang mengelola ATM. Berarti kita punya 2 Actor.

#2 Menentukan Use Case

Kemudian kita tentukan apa aja yang bisa dilakukan oleh setiap Actor. Kalau nasabah, ia bisa memasukkan kartu ATM, memasukkan PIN, melakukan transaksi perbankan seperti memeriksa saldo rekening, mengambil dan mengirim uang, serta membatalkan transaksi. Sedangkan petugas ATM, ia akan memperbaharui data ATM secara berkala saat mengisi ulang lembaran uang di dalam ATM.

Semua hal yang bisa dilakukan Actor, kita sebut sebagai Use Case. Berarti, saat ini kita punya Use Case transaksi perbankan, Use Case memasukkan kartu ATM, dan beberapa Use Case lainnya. Setiap Use Case dibungkus ke dalam sebuah oval.

#3 Menemukan Include Relationship

Kemudian kita cari apakah ada Use Case yang memiliki hubungan satu sama lain. Jika user ingin memasukkan PIN, tentu ia harus memasukkan kartu terlebih dahulu, bukan? Maka, ada hubungan antara kedua Use Case, yaitu Include Relationship. Use Case memasukkan PIN tidak bisa dilakukan kalau user belum memasukkan kartu. Berarti, Use Case memasukkan kartu adalah syarat dari Use Case memasukkan PIN.

Include Relationship ditunjukkan dengan panah dengan garis putus-putus dan label <<include>>. Anak panah ditarik dari Use Case yang menjadi syarat di hubungan ini.

#4 Menemukan Extend Relationship

Hubungan lainnya di dalam Use Case Diagram adalah Extend Relationship, dimana sebuah Use Case merupakan opsi atau pilihan yang bisa dilakukan dalam Use Case lain. Use Case memeriksa saldo, mengambil uang, dan mengirim uang, adalah pilihan-pilihan dalam melakukan transaksi perbankan. Kalau user ingin melakukan transaksi perbankan seperti memeriksa saldo, mengambil uang, dan mengirim uang, ketiganya termasuk transaksi perbankan namun bukan sesuatu yang harus dilakukan nasabah dalam transaksi.

Extend Relationship ditunjukkan dengan panah dengan garis putus-putus dan label <<extend>>. Anak panahnya menunjuk ke Use Case yang menjadi pemilik pilihan-pilihan Use Case lain.

#5 Menemukan Association antara Actor dan Use Case

Kita harus menentukan hubungan system dengan semua yang ingin Actor lakukan. Ini disebut dengan hubungan Association. Cari Use Case yang tidak memiliki Include atau Extend Relationship dengan Use Case lain. Use Case memperbaharui data ATM dan membatalkan transaksi adalah Use Case tanpa hubungan dengan Use Case lain. Petugas bisa memperbaharui data ATM, maka Actor petugas memiliki hubungan Association dengan Use Case memperbaharui data ATM. Nasabah juga bisa membatalkan transaksi, maka ada hubungan Association antara Actor nasabah dengan Use Case membatalkan transaksi.

Hubungan Association ditunjukkan dengan garis.

Setelah itu kita cari Use Case yang memiliki Include atau Extend Relationship untuk dihubungkan melalui Association ke Actor. Hubungkan Use Case yang memiliki Include Relationship dengan menunjuk panah dari Actor ke Use Case yang menjadi syarat di Include Relationship ini.

Lalu kita hubungkan Use Case yang memiliki Extend Relationship ke Actor, dengan menunjuk panah dari Actor ke Use Case yang menjadi pemilik dari pilihan-pilihan Use Case lain.

#6 Mendefinisikan Subject

Terakhir, kita definisikan subject. Subject adalah batas dari system. Semua Use Case yang merupakan bagian dari sebuah system, kita definisikan ke dalam subject, melalui sebuah persegi dengan label nama subject ini. System yang telah kita buat adalah ATM system maka kita memiliki sebuah subject, ATM system.

Selesai! Anda baru saja berhasil membuat Use Case Diagram sebuah sistem ATM. Ini hanyalah Use Case Diagram yang sederhana, tapi semoga Anda bisa memahami cara membuat sebuah Use Case Diagram.

foto penulis

Penulis

adalah seorang Dosen di Bidang Ilmu Komputer. Ia bergelar Master of Computer Science dari Universitas Gadjah Mada.

Anda mencari sesuatu? Cari disini!