Metode Statistika vs Fakta Anekdot

Jika ada salah seorang teman Anda yang menggunakan salah satu produk kecantikan lalu menyarankan Anda untuk menggunakannya juga karena wajahnya menjadi lebih cantik, maka Anda baru saja mendapat fakta anekdot.

Fakta Anekdot

Apa itu fakta anekdot?

Fakta anekdot adalah informasi yang berisi hasil dari suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Fakta anekdot bisa berbentuk komentar, testimoni, ataupun cerita. Pada umumnya, fakta anekdot dibumbui oleh emosi seseorang.

Fakta anekdot merupakan fakta yang sulit untuk dipercayai. Walaupun begitu, kita masih saja meminta komentar seseorang tentang suatu produk kecantikan, tempat wisata, ataupun restoran agar kita tahu kualitasnya. Apabila dibandingkan dengan metode statistika, fakta anekdot memiliki karakter yang berbanding terbalik.

Apa saja perbedaan antara metode statistika dengan fakta anekdot?

#1 Metode Statistika Membutuhkan Sample yang Besar

Fakta anekdot diperoleh dari seseorang, artinya sample fakta anekdot hanyalah satu atau beberapa orang saja. Sedangkan metode statistika membutuhkan data yang diperoleh dari jumlah sample yang besar.

Obat yang dianggap manjur terhadap salah satu anggota keluarga, belum tentu manjur untuk seluruh anggota keluarga yang lain. Karena sample yang diambil, hanyalah satu orang.

#2 Fakta Anekdot Dijelaskan Oleh Seseorang yang Bukan Ahlinya

Anda mendapatkan fakta anekdot dari orang-orang terdekat yang bukan merupakan ahli dari fakta yang Anda peroleh. Sedangkan metode statistika disimpulkan oleh para peneliti yang ahli.

Seorang apoteker yang ahli dalam meracik obat, dapat menentukan apakah obat yang akan Anda konsumsi ternyata cocok dengan tubuh Anda. Seseorang yang bukan ahlinya, tidak dapat dipercaya untuk menentukan itu.

#3 Metode Statistika Menggunakan Pengukuran Melalui Alat Khusus

Data yang dikumpulkan akan diukur melalui metode-metode pengukuran, dengan menggunakan alat-alat khusus yang sesuai dengan data. Fakta anekdot hanya didasari oleh observasi yang tidak terencana dan diwujudkan dalam pembicaraan.

Ketika menggunakan kosmetik, bagaimana cara seseorang menentukan apakah pemakaiannya berlebihan atau tidak?

#4 Fakta Anekdot Mengabaikan Faktor Internal dan Eksternal

Kesimpulan yang diperoleh di fakta anekdot didapat dengan cara mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan data. Saat obat yang diminum ternyata tidak membuat pasien sakit, fakta anekdot akan mengabaikan faktor seperti jenis obat, tipe alergi, ataupun dosis yang diberikan.

Sedangkan pada metode statistika, dibutuhkan pengukuran pada faktor internal dan eksternal yang terkait secara langsung maupun tidak langsung terhadap data. Setiap faktor yang dianggap terkait terhadap dampak penggunaan obat, akan dipertimbangkan oleh sang ahli, yakni apoteker.

#5 Metode Statistika Tidak Mengutamakan Hubungan Sebab-Akibat

Pada metode statistika, jika seseorang menggunakan obat dan keesokan harinya ia sembuh dari sakit, obat tersebut belum dikatakan manjur. Bisa saja obat ini tidak cocok bagi orang lain.

Hubungan sebab akibat tidak diutamakan dalam metode statistika. Lain halnya dengan fakta anekdot. Saat ada anggota keluarga yang meminum obat dan sembuh, maka obat ini dianggap manjur untuk anggota keluarga lainnya, bukan?

Fakta Anekdot seringkali memberikan pengaruh besar pada seseorang ketimbang metode statistika. Banyak orang lebih mudah mempercayai kebenaran dari fakta Anekdot walaupun informasinya tidak jelas benar atau salah. Oleh karena itu, mempelajari metode statistika sangat bermanfaat.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Wajib Belajar Statistika

foto penulis

Penulis

adalah seorang Dosen di Bidang Ilmu Komputer. Ia bergelar Master of Computer Science dari Universitas Gadjah Mada.

Anda mencari sesuatu? Cari disini!